Senin, 27 Januari 2014

Cinta Sendiri


Hai, kamu apa kabar?
Untuk yang ke-sekian kalinya kamu menjadi sebab sebuah tulisanku. Yaa, sebuah tulisan yang menurutmu tak berarti. Sederhana menurutmu, belum tentu sederhana menurutku. Bagiku, kamu luar biasa..



Tak akan ada habis kata yang ku rangkai untukmu. Hujan di luar sana pun tau bahwa aku disini akan selalu menulis tentangmu. Setiap tetesan air hujan, itu adalah bukti kesetian jemariku untuk terus menulis tentang sosok yang selalu hadir dalam hidupku. Membuat hidupku lebih berwarna.. 
Dan aku percaya, 
"Akan ada pelangi setelah hujan."

Dan, 
kamu adalah hal yang selalu ku tulis, sedangkan aku adalah hal yang tak selalu kamu baca.


Benar begitu bukan? 
Sudikah kamu meluangkan waktumu untuk membaca sebuah tulisan yang ku tujukan padamu? Agar aku tak merasa sia-sia menulisnya. Hati yang tak bisa menahan, bibir yang selalu kelu untuk mengatakan, dan jemariku yang akhirnya berbicara untuk mengungkapkan.

Semua orang pasti pernah merasakan jatuh cinta. Yang namanya jatuh, pasti sakit. Namun, jatuh itu akan lebih indah jika ada yang menangkap kamu saat kamu terjatuh. Dan sebaliknya, jatuh itu akan lebih sakit saat kamu terjatuh namun disaat yang sama, tak ada yang bisa menangkapmu. Jatuhnya, cinta sendiri. Atau cinta dalam diam? atau Cinta Dalam Hati? terserah apapun pilihanmu, bagiku ketiganya memiliki makna yang sama. Dimana, si tokoh utama selalu dalam keadaan kebingungan. Bisa dibilang seperti orang linglung.

Si tokoh utama selalu bingung kemana dia akan membawa perasaannya saat itu, bagaimana ia menyampaikan perasaannya saat itu, dan kepada siapa dia harus meluapkan perasaannya saat itu. Si tokoh utama takut jikalau ia mengungkapkan di waktu, tempat, dan objek yang tidak tepat. Disini, muncul masalah baru yang melanda si tokoh utama tersebut. Duuuh, cinta sendiri memang ribet yaa.
Hanya bisa diam dalam kebingungannya. Selalu bisu karena saat ia ingin mengatakannya bibirnya terasa kelu. Endingnya pun tergantung dari si tokoh utama tadi, jika dia berani mengungkapkan, akan terasa lebih plong. Namun, akan ada hati yang tergores lagi. Karena dalamnya hati orang siapa yang tau yaa.. kita ambil pahitnya aja. Kalau beruntung, orang yg kita sukai itu memiliki perasaan yang sama, pasti bahagianya akan terbayar. Namun, jika kita tidak beruntung, orang yg kita sukai itu tidak memiliki perasaan yang sama, waahhh itu urusannya sama air mata. Tapi, "lebih baik menerima pahit, daripada harus memendam terus menerus lalu akhirnya menyesal saat ia pergi selamanya dan kita belum sempat mengungkapkan."


Kalimat itu memang benar. Namun, aku yakin, hanya beberapa orang saja yg menjalankan kalimat tersebut. Selebihnya aku rasa, mereka memikirkan berulang-ulang untuk menjalankan kalimat tersebut. Karena ada atau tidak adanya pengungkapan itu sama-sama memiliki resiko yang besar..
Memang semua yang ada "tapi" nya itu bikin potek banget yaa. Begini⇨ </3 banget yaaa. Hiks.

Hmmmm kalau ngomongin tentang hati, pasti ga ada habisnya. Heheheee yaaa aku sih hanya bisa berharap kamu tau, bahwa ada aku disini yang selalu menunggumu. Walaupun aku tau, bagaimana kamu bisa mengetahuinya jika aku tak pernah berikan isyarat kepadamu, iya kan? Haha entah lahh.. siapa tau saja ada sesuatu hal yang menjadikan sebab kamu mengetahui semuanya heheeee……Heheheeee……

Jika kamu memang jodohku, takdir akan membawaku berlabuh di hatimu.
"Jodoh pasti bertemu", yaa seperti judul lagu Afgan tersebut.
Dan semuanya harus ada usaha, bukan? yaa aku tau. Harus ada usaha. Dan usaha ku selama ini memang tak pernah terlihat di matamu. Aku memang sengaja tak memperlihatkannya padamu, tapi Tuhan tau apa yang sudah aku usahakan untukmu.

Dan, jika memang harus berakhir dengan "kamu memilih hati yang lain", siap tidak siap aku harus menerimanya. Karena Cinta sendiri itu harus siap menerima. Menerima kamu bersama dengan yang lain. Karena di setiap dua hati yg bersatu, akan ada satu hati yang terluka

D-I-A lah yang memilih tak mengungkapkan karena tak memiliki keberanian untuk mengajukan. DIA ADALAH AKU. AKU YANG MENJELMA MENJADI DIA. NAMUN, TETAP MENJADI DIRIKU SENDIRI..
Jika memang ada yang dekat, mengapa harus mencari yang jauh? ─ Kamu.

Sabtu, 25 Januari 2014

Dia lucu

Aneh. Ada yang berbeda denganmu. Hanya di luar sekolah kamu berani menyapaku.. yaaa, ha-nya di lu-ar se-ko-lah.

Aku tak tau apa yang ada di dalam pikiranmu. Kamu tak berani menyapaku di sekolah. Ada apa?

Ini yang kesekian kalinya kamu menyapaku. Suara jentikan jemarimu sempat mengagetkanku. Tepat sekali di telingaku. Kamu tau? aku sangat takut sekali. Aku kira itu bagian dari cara seseorang yg ingin menghipnotis korbannya. Kaget?iya. Syukurlah, ternyata itu kamu, bukan penjahat..Hahahaha

Kamu itu kenapa? Selalu menyapa dengan caramu yang membuat aku terkejut, selalu begitu. Apa tak ada cara lain?

Suara klakson mu waktu itu sungguh membuat aku kaget. Setengah ma-ti *ini sungguhan*. Aku ini orangnya kagetan! Jadi, kalau kamu ingin menyapaku, jangan begitu. Kamu ingin membuat jantungku berhenti berdetak di depanmu, iyakah? Jahat sekali!:))))

Oh ya, aku selalu bingung dengan caramu menyapaku. Aku baru menemui orang sepertimu.
Suara jentikan jarimu dan suara lembutmu itu.. hmmmmmm
"Hai, habis beli apa?"
Selalu begitu. Kamu selalu membuatku terkejut dengan pertanyaanmu. Sekali lagi, kau hanya berani membuka percakapan itu di luar sekolah. Lucu bangetttttt .

"ohh , beli ini.. adek kamu lucu aja yaa hehe"
Kali ini aku bisa melihat lengkung senyumannya itu. Manis.. tapi, ga semanis senyumannya sensen:$awkawkawk-_-v

"duluan yaaa", sergahku sebab tak ingin berlama2 dengannya. Hihihi
"Ohhhh iyaaa" , jawabnya singkat.
Aku bisa melihatnya dengan jelas. Bagaimana tidak? posisinya ada di depanku saat itu.

Kali ini dia terlihat seperti baby sitter!hahaha peace!-_-v abis kamu rempong begete sih wkwk……
Aku lihat dia bersama anak perempuan yang mungkin masih balita. Tas anak perempuan itu dia taruh di pundaknya. Anak kecil itu adalah adiknya. Lucuuuuuu sekali. Sebenarnya, aku sangat ingin mencubit pipi adiknya ituuuu:3
Yaaa! aku sangat menyukai anak kecil, apalagi kalau perempuan. Rasanya, ingin menggendongnya, mencium dan mencubit pipi unyu nya……hehehehe

Senin, 20 Januari 2014

Mereka "JAUH LEBIH MAHAL" dibanding harga gadget termahalmu

Selamat pagi!

Senin pagi ini disambut oleh hujan rintik-deras-sedang *begitupun siklus selanjutnya*
Harus bersyukur atau mengeluh yaa? bersyukurlah. Memangnya mau kemarau terus? Hujan ngeluh, kemarau ngeluh, kalau begitu manusia maunya apaaa?? Hujan uang? HAHAHAHAHAHAyekan? Hijrah aja ke negeri dongeng! LoL :))


Sebelumnya, tujuan saya menulis ini bukan untuk membela siapapun, saya disini di pihak yg netral.. hehehe Jikalau kamu⇦kamu⇨kamu⇧kamu⇩dankamu yg lainnya merasa tersinggung oleh tulisan saya ini, saya hanya ingin memberi nasehat:
                 "SADARLAH!!!!!"

Yups! sadar, bukannya marah-marah gajebo gituuuuuu kkkkkkkk~
Scroll ke bawah terus yaaa. Semoga yg belum sadar jd sadar, dan semoga yg udah sadar, semakin sadar. Salam!


Langsung ke persoalan yaa *tarik nafas dulu*

Dilihat dari perkembangan zaman, (hehehe-_-) anak-anak di kota berbanding terbalik dengan anak-anak di desa. (Dan mungkin untuk masalah ini ada yg setuju ataupun tidak, benar?)
Mengapa saya sebut masalah? yaaa ini menyangkut etika. Dan etika itu sangat menunjukan kwalitas seseorang. Bagaimana ia bersikap dan hal lain sebagainya. Bagaimana bisa manusia dengan etika yang bagus bisa dibilang manusia yg bobrok dibanding dengan manusia yg memiliki IQ tinggi tetapi tidak punya etika sama sekali? Saat ini, sudah tak jarang lagi dengan manusia2 IQ tinggi, tetapi etikanya kurang. Itu karena apa? manusia menjadikan "nilai" akademik sebagai "patokan" dalam hidup agar sukses di dunia(Bukan dunia-akhirat).  Tetapi, bukan berarti nilai akademik tak penting. Hanya saja, semuanya harus seimbang.


Saya lihat, mereka yg memiliki kemampuan lebih (khususnya orang2 di kota) terlalu mementingkan nilai dunia mereka. Akibatnya, tidak ada campur tangan agama di dalamnya, pdhl itu agama mereka sendiri. Berbicara tentang agama, memang saya kurang pantas karena saya masih kurang luas pengetahuannya. Namun, bukankah di setiap agama di ajarkan bagaimana cara menuntut ilmu yg baik dan disertai apa menuntut ilmu itu?ya, bukan? Kalau begitu, peran orang tua disini sangat penting. Seharusnya, orang tua tidak menekankan kepada anak untuk memiliki nilai akademik yang seperti ini, itu, yg biasa tertera pada raport. Ayolaah, itu hanya sebuah nilai. Orang pandai yang malas pun, akan jauh tertinggal dengan orang yg bodoh tetapi mereka ulet.

Kenapa jd bahas nilai yaaa harusnya bahas etika, hehehehe..
Gapapa yaaa, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Hohohooo

Jujur saja, saya lebih menyukai anak2 di desa(pedalaman sekalipun) daripada anak2 kota yg memiliki macam2 gadget "milik orang tua" nya. Ini pengalaman saya.

Liburan semester kemarin, saya berlibur di daerah pedalaman Purwakarta. Sangat menakjubkan. Sebuah pemandangan membuat saya terpukau. Subhanallah, saya baru datang, sudah di sambut dengan suara air sungai yang bersentuhan dengan batu batu besar di dalamnya. Jembatan gantung diatas sungai tersebut membuat saya heran. Saya baru tau, di daerah Purwakarta yang letaknya tak jauh dengan Karawang ini, di dalamnya ada sebuah desa tersembunyi yang sangat indah.  Yogyakarta dengan desa ini masih jauh lebih indah desa ini. Bali juga lewat keleeussss wkwkwk Bersyukur sekali, bisa menapakkan kaki di desa ini.Meskipun, jarak menempuhnya begitu sukar(karena letaknya sangat sangat sangaaat di pedalaman) dengan jalan yg berlika-liku naik turun membuat saya pasrah dalam perjalanan, namun di dalam perjalanan itu banyak hikmah yg dapat saya ambil.Sempat berfikir, saat turun dari mobil saya masih bernyawa atau tidak ya? hahaha.


Sudah, itu sedikit cerita liburan dari saya. Banyak hal yg saya dapatkan dr berlibur di desa itu.
Salah satunya, yg akan saya bahas, ya itu tadi.. Antara anak kota dan anak desa.

Jujur saja aku lebih menyukai anak2 di desa daripada anak kota. Sebagian besar anak kota itu "songong" , jauh berbeda dengan anak2 yg terlahir dan hidup di desa. Anak2 di desa sana, memang tak seberuntung anak2 kota seperti kita. Anak kota seharusnya sadar, mereka itu awalnya dari desa yg pindah ke kota karena orang tua nya yg merantau ke kota. Hmmmm..


Terlebih lagi, anak2 di desa lebih memiliki etika di banding anak2 kota.  Lihat saja anak kota, jika ditanya oleh orang lain, biasanya ia tak menjawab dan lebih memilih asyik dengan gadget mahalnya. Anak desa? hape yg menurut anak kota jadul aja, mereka tidak punya. Apalagi macam2 gadget mahal seperti anak kota? Akibatnya, orang lain pun akan lebih menghargai anak desa yg tidak punya apa2 dibanding anak kota yg memiliki segalanya. Itu semua karena, "UANG BUKANLAH SEGALANYA". 

orang yg memiliki jabatan tinggi sekalipun, jika ia ketahuan marah2 di depan publik, wibawa dia akan hilang. Ini, balik lagi ke etika tadi. Etika itu sangat penting. Yang namanya orang berpendidikan itu seharusnya memiliki etika yg bagus, yg santun, agar dapat dicontoh orang lain.

Dan yang membuat saya dan teman2 saya sangat malu dg  anak2 di desa, pengetahuan agamanya lebih luas dibanding anak kota. MALU! SUMPAH MALU BANGET!! Disana, saya hanya bisa pasang muka seperti orang bod?h. Ternyata, ilmu yg saya dapatkan di kota, masih jauuuuuuhhhh sekali dengan di desa. Setidaknya, aku masih bersyukur di kota masih ada orang yang perduli dan menyediakan majelis sebagai tempat kami belajar ilmu agama.

Tolong menolong sesama yg di terapkan di anak2 desa jauh sekali dibanding anak2 kota. Biasanya, anak2 di desa lebih tulus dalam menolong. Anak kota lebih mementingkan diri sendiri dan pasti mengeluarkan seribu alibi mereka saat dimintai tolong. *Ampuun tepuk jidat doi* #SalahFokus
Dan yang terakhir, yg paling kurang saya sukai dari anak2 kota, tak sedikit dr mereka yg kurang menghargai orang lain. Mereka lebih ingin di dengar, sementara mereka tak pernah ingin mendengar.. Bagaimana kalian ingin dihargai jikalau kalian saja tdk bisa menghargai org lain.

Ini buat semua yaa.

Mendengarkan itu penting sekali. Jangan ingin di dengar, tapi tak mau mendengar. Lihat orang yg sudah sukses.. Di waktu muda,mereka sedikit bicara tetapi banyak mendengar. Dengan tidak mendengarkan orang lain, kamu itu seperti menyepelekan orang itu. Belajar menghargailah.

Jangan suka menghindari anak2 desa, justru kamu harus belajar dari mereka. "Sederhana", seperti itulah mereka. Mereka memang orang tak punya, tetapi mereka lebih tau etika dibanding kalian yg memiliki segalanya.

─Mereka "JAUH LEBIH MAHAL" 
                 dibanding
    harga gadget termahalmu─

Jumat, 17 Januari 2014

Nama kaka siapa?

Semuanya bermula ketika jam olahraga kelasku dan kelas kaka yg gatau namanya siapa itu memiliki gelombang yg sama.. kejadian ini sejak semester 1..

Saat itu, kelas ku dan kelas kaka itu berada di tempat yg sama;lapangan basket sekolah. Kaka kelas yg memakai pakaian OR abu2 ini bersama teman2nya sibuk dengan basketnya. Aku sempet senyum jg waktu lihat kaka itu debat dengan temannya yg gendut itu tentang duel basketnya  Hahaha.. siapa yg kalah, dia yg push up.

Hmmm.. *tarik nafas dulu*
Sewaktu mereka bermain basket lagi, sering kali mata kita saling bertemu dan menatap satu sama lain. Awkward bgt pokoknya pas bagian ini!! Sama2 buang muka tuh pas kita sadar( aku dan kaka yg gatau siapa namanya itu) natap satu sama lain.

Jujur aja, aku risih kalau ditatap seperti itu. Maksudku menatap balik matanya itu agar  dia malu karena menatapku seperti itu. Eh gataunya, malah saling natap.wtf-_-

Semenjak kejadian itu, semuanya berlanjut di semester 2 ini..
Aku sering bgt ketemu sama kaka yg gatau siapa namanya itu. Entah di musholla, depan kelasnya, lapangan basket maupun di depan kelasku. Risihnya lagi, dia menatap ku seperti pertama kalinya ia menatapku di semester 1. Hal itu terjadi berulang2. Untuk kali ini, aku tak balas menatapnya. Ngapain juga balas tatapan kaka yg gatau siapa namanya itu. Kalau doi yg natap? ITU BEDA CERITA LAGI NON! kkkkkkk~

Pernah sewaktu pagi sebelum bel sekolah, lagi lagi aku bertemu dengan kakak itu lg. Posisi saat itu duduk di meja luar kelas*jgn ditiru, duduk itu harusnya di kursi!*

Yaa. Dia menatapku 3x-_- berjalan, lalu menoleh, berjalan lagi, lalu menoleh lagi.
Karena sikapnya itu, aku selalu bertanya2. Apa dia menatapku seperti itu karena kita pernah saling kenal? Seingatku tidak. Ataaauu pernah bertemu di suatu tempat? entahlah..
Nama kaka itu sebenarnya siapa?

Kamis, 16 Januari 2014

Hembusan terakhirku

Nafasku untuk orang-orang yg pernah hadir di dalam hidupku. Tak peduli dengan orang yg membenciku. Karena sebenarnya, merekalah orang yg seharusnya aku kasihi. Dan kamu, bagian dari separuh nafasku.

Berjuang untukmu penuh kisah liku di dalamnya. Kesabaranku pun sangat di uji. Entahlah.. apakah kau menyadari  perjuanganku selama ini? Apa kau tak bisa melihat perjuanganku selama ini dengan matamu? Ya. Aku memang bodoh. Bagaimana kau bisa melihat perjuanganku selama ini, jika aku tak pernah memperlihatkannya padamu?!..
Bagiku, sebuah perjuangan tidak harus diketahui oleh orang yg kita perjuangkan. Cukup Tuhan dan aku. Aku yakin, Tuhan lebih adil dan lebih tau seberapa besar perjuanganku untukmu.

Tapi, kalau kau tak bisa melihatnya dengan matamu, kau masih punya hati! mengapa tak kau gunakan hatimu untuk melihatnya? mata hatimu..
Hatimu tak sekeras batu bukan? Segelintir kalimat menyakitkan telingaku pun tak jarang aku dapatkan. Ini tentangmu..
"Lihatlah, kau ini perempuan baik. Kau bisa mendapatkan laki-laki yg lebih baik yang bisa menangkap dan membalas rasa cintamu di waktu yang tepat. Ini bukan waktumu.. Cintamu bukan dia. Dan mungkin, cueknya selama ini karena memang dia telah memiliki hati yang lain. Apa kau akan tahan dengan dia nantinya? Kau masih ingin bertahan?!"
Kalimat itu keluar begitu saja dari bibir sahabat" ku..

Begitu sangat menyakitkan. Mengapa semua orang menganggapmu sebagai penjahat? Bukankah kau memang penjahat? hatiku telah dicuri olehmu, dan kini kau mengabaikannya begitu saja?

Mungkinkah orang yang selalu diam memendam perasaannya akan kalah dengan orang yg selalu meletupkan rasa cintanya?

Mungkinkah aku yg selama ini tak pernah melontarkan satu katapun terhadapmu akan kalah dengan perempuan yang selalu berhasil membuat percakapan denganmu?

Mungkinkah aku yg selama ini tak pernah sekalipun memperlihatkan perhatianku untukmu yang begitu besar akan kalah dengan perhatian perempuan  lain yang  berani melakukannya secara terang-terangan padamu?

Mungkinkah aku yang selalu menatapmu dari kejauhan akan kalah dengan perempuan lain yang selalu bisa berada di dekatmu?

Semuanya itu mungkin.. Jika aku masih melakukan semuanya selama ini. Aku tak berani untuk memulainya lebih dulu..
Apa kau lupa, dengan DM twitterku yg aku tujukan padamu? Padahal, saat itu aku memberanikan diri agar dapat mengenalmu. Tapi, apa yang aku dapatkan?DM ku kosong. Kau mengabaikannya.

Mengapa kau selalu mengabaikan orang yg jelas-jelas memiliki rasa sayang yg besar untukmu? MENGAPA?!

Atau perempuan lain lebih cantik dr fisikku? iya? hahahahaha kalau memang begitu, aku menyerah untuk hal ini. Aku sadar, fisikku tak seindah perempuan lain yg menurutmu memang cantik.
Cantik itu hanya kulit di masa muda. Jika kamu menyukai perempuan dari cantik fisiknya, kau akan menyesal di kemudian hari.

Kau lupa? hidup itu untuk mati. Menetap itu untuk meninggalkan.
Dan keduanya, akan berlanjut setelah kematian menyergapmu. Disanalah, kehidupan yg kekal dan abadi dimulai..

Aku menyukaimu terlalu dalam. Inilah sebabku mengapa aku menganggap keburukanmu sebagai kebaikan untukku. Bukankah mengubah sikap orang yg kita cintai menjadi pribadi yg lebih baik itu salah satu wujud dari rasa sayang? Ayolah, ini memang bukan waktunya. Tugas ku hanya belajar menggapai cita. Namun, harapanku sebagai calon imamku  tetap kamu.

Harus berapa kali aku mengatakan jikalau kamu berbeda dengan yg lain? cuekmu menjadikan dirimu semakin misterius di mataku. Dan mungkin, hal itu membuat aku semakin ingin berjuang untukmu.

Tidakkah kau tau, hal sekecil apa pun yg kau lakukan aku selalu memperhatikannya? Caramu berjalan, caramu merebahkan bahumu di dinding sekolah,  cara makanmu, dan hal kecil lainnya.Apakah kamu tau, jikalau hal kecil seperti itu dapat membuatku tersenyum?

Aku selalu menjaga hatiku untukmu, apa kau juga begitu? atau mungkin kau telah menyediakan hatimu untuk perempuan lain? Jangan. Bagaimana denganku kalau begitu? Ini pertama kalinya aku jatuh cinta dengan orang sepertimu.

Oh ya, saat aku terbaring lemah dengan beberapa kain yang menutupi semua tubuhku, apa kau akan datang menemuiku?
Tidak? Sekeras itu kah hatimu?
Aku kira, di akhir nafasku, kau akan datang menemuiku. Menengok jasadku yg terbaring lemah disana; tak bernyawa.

Kalau begitu, salahkah aku jikalau aku mengharapkanmu untuk berada di sampingku di akhir lembaran buku hidupku? Aku hanya ingin mendengar sebuah kalimat syahadat yg kau bisikkan di telingaku sebelum aku menghembuskan nafas terakhirku. Kau tau? karena nafas terakhir ku itu, aku persembahkan UNTUK dirimu..

Sabtu, 04 Januari 2014

Banyak kisah tercipta bersama sahabat

Haaaiii selamat malammm^^
Sebenernya capek juga nih baru balik dari kotu dan monas langsung nyangkut di blog. Waw hari ini hari libur terakhir di semester 1 inii. Jadi, gue sepakat sama sahabat" gue buat liburan ke tempat ini naik kereta!HAHAHAHA
Sumpah, banyak banget yg pengen gue ceritain ke kaliannnn..
Dari mulai kecewanya di stasiun cikampek, duduk berhadapan sama bapak2 yg menurut gue beliau orang Jawa, terus ketemu segerombolan anak cewek cowok yg gue kira mereka SMA kelas XI/XII taunya SMP kelas IX! Gilak badannya bongsor banget*apagueygemangkecilbanget?fyuuh diantara mereka ada cowok yg cakeppppp haha tinggi,bersih,manis bangetttt♥tp gue yakin dia bukan anak kelas IX *sotoy dikit gapapa kali yaa*=)) idaman banget, tapiiii gue udh terlanjur stuck di sensen─doi yg sama sekali ga pernah ada usaha buat gue de-ke-tin, sampai kisah obrolan sahabat gue dengan dua orang bule cantik yg gue temuin di kota tua.:))
terus teruss banyak kejadian lucu yg bikin para penumpang busway ngeliatin gue sama sahabat" gue.  And d lasssstttt, waktu pulang, gue ketemu cowok brewokan! Gue gak tau harus ngomong apa buat yg satu ini.. Tar gue lanjutin dibawah ceritanyaaa.. xD
Emang bener yaa, dimanapun kemanapun asal bareng sahabat, semua jd asyik daaannn bakalan jd kisah yg gabakal ilang dalam ingatan gue. Hikss..:")
Jam 5 subuh gue udah nyampe tuh di stasiun cikampek buat ambil tiket jurusan kota. Gilaakkk baru nyampe gue disana, udeh keliatan antrian tiket panjang beuuud di loket itu. Hasemeleeehhh bakal kebagian kagak yaaak?sempet mikir gituu gue. Apalagi, waktu tau tiket keberangkatan jurusan kota abis buat jam 5!!
untung ga bisa ditolak, malaikat tanpa sayap bernama "petugas loket" baeek sama gue dan sahabat" gue. Dia mendahulukan gue dan sahabat" gue buat ikut kereta jam 5an ituuu. Kurang baik apa coba tuh penjaga loket? yg lain udh ngantri panjang kali lebar sama dengan luas, tapi tuh penjaga malah ngedahuluin kita-kita. Seharusnya kita ikut kereta yg dteng set.6 pagi, karena kebaikan petugas itu kita jd ikut kereta yg jam 5 subuh ituuu. Hahahahaha
─di dalam kereta─
bisa dibilang ricuh ga ricuh buat yg satu iniii hehehe kita masuk kereta dengan agak sedikit lari-lari kecil gituuu, tudaan tuh kereta emg udh mau jalan. Ampe gue nemuin tempat duduk yg cocok, duduklah gue dan sahabat" gue disitu. Benerkaannn baru duduk, kereta udh jalan lagi aja.
Depan gue, ada bapak" yg lg tidur.
Tapiii garagara ke-rem-po-ngan gue sama sahabat" guee tuh bapak jd bangun dr tidur nyenyaknya. Hahahaha
Ditengah perjalanan, dia ngajak kita ngobrol! Dari gelagat cara bicaranya sih dia orang
Jawa!wwkwk
─setengah jam kemudian─
dateng tuh segerombolan anak anak dari sta. Karawang. Hmmmm awalnya sih emang keliataan jutek-jutek gituu tapi akhirnya suasana itu mencair waktu salah satu dr sahabat gue nyapa apaan tau tuh ke mereka gue lupa. Haha
Di paling depan, gue liat ada cowok yg tingginya melebihi sensen, lebih dikitlaah..hmmm ni cowok bikin gue ama sahabat" gue saling natap satu sama lain. Manissss banget weyyy! =)) tuh cowok pake kaus lengan panjang warna biru garis abu2.
tapi gue bingung nih cowok wktu di kereta breng mulu sm cewek yg pke gamis itu. Pacarnya?
Kita semua emang punya tujuan yg sama, stasiun kota. Tapi, tuh anak karawang segerombolan tadi, turun di stasiun kemayoran. Tiga orang di antara mereka ada yg ga punya tiket, drpd di denda, mereka semua turun deh di sta. Kemayoran. Dalam keadaan seperti inilah, solidaritas harus terjaga, yegakk?
Sedangkan gue, ama shbt" gue tetep nerusin perjalanan ampe ke sta kota. Nyampe disana, perut gue ama shbt gue udh nge dance aja di dalam. Lapaaarrr!!!
lapar itu salah satu nama pemain chelsea yaaa?
ITU LAMPARD! wkwk=))
Di sta. Kota, kita kita dibuat ngakak sama petugas pengecek tiket *gue gatau namanya apaan* yg jelas pakaian seragamnya kayak LLAJ gitu, ngek. Berhubung gue yg megang tiket, gue unjukin dah tuh tiket kita ber-4. Saking polosnyaa, *polos apa b-go nih?* kita ngejawab pertanyaan itu petugas gendut yg iseng. "Namanya siapa?"
ya kita sih cmn ngejawab nama masing2. "Oliv, Lisa, Prastika, Isna".. Awalnya gue heran, perlu nama ya buat pengecekan tiket?masa sih? terus, sahabat gue ada yg nanya balik ke itu petugas, "kenapa emangnya pak?" dengan seenak udelnya itu petugas yg masih terbilang muda dengan badan gemuknya bilang, "engga, cuman nanya doang".
Sialan!!! Kita gerutu sepanjang jalan ampe toilet, tapi agak ngakak juga sih kenapa juga mau jawab pertanyaan petugas gendut itu. Ckckck
selesai makan, kita lgsg nyari aja halte busway.
Naah udh nyampe di halte busway jurusan monas, kita naik dah tuh busway. Lumayan ramai, gue sama sahabat" gue ampe berdiri. Haha sebagai cewek cewek yg kuat, tegar, tapi sekalinya galau udah gatau harus digimanain lagi, berdirilah gue sm sahabat" gue di dalam busway..
Di busway, kita ketemu bapak" yg baik. Alhamdulillah, Tuhan memang selalu menjaga kita lewat makhluk ciptaan-Nya; bapak baik itu. Beliau ngajak kita ngobrol tuh di dalam busway. Hmm gue liat tentengannya ada plastik yg bertuliskan SOGO. Wawww sogo mennnn! haha mahal pasti-_-
disitu kita ditanya mau kemana dan segelincir pertanyaan lainnya. Kadang, kita juga balik bertanya sih ke bapak itu haha. Eh eh pas kita lg ngobrol, ada mas mas nyambung" kayak kabel, "dari Cikampek ya neng? saya juga sama dr Cikampek. Cikampek mananya emang?"
WTF tuh mas-mas berarti drtd nguping pembicaraan kita sama bapak" itu hahaha kesepian mas kagak ada temen ngobrol di busway?ngakak gue.
dannn yg bikin awkward bgt itu saat kita tau semua penumpang disitu ngeliatin kita . SE-MU-A mennn bayangin ajelooo tapi kita sih selow selow ajaa. Mungkin mereka heran ama kita kita yg ngobrol sama bapak" yg umurnya sekitaran bapak gue itu sambil bercanda layaknya anak remaja yg sedang ngobrol asyik dengan teman sebayanya. Hihihihi
─Nyampe di Monas─
"jodoh emang gak kemana" berlaku buat kali ini.
Setelah kita ngubek ngubek isi monas dan capek, akhirnya tujuan kita selanjutnya balik ke sta kota. Sebelum nyampe gerbang monas, gue liat dua anak yg termasuk gerombolan anak karawang tadi. Cewek bergamis bersm satu orang cowok berbaju hitam, yak!bukan biru bergaris abu2. Mereka ga pacaran? seriuuusss? berarti, gerombolannya jg lg ada di monas dong? tapi dimana? gue sih fokusnya bukan ke gerombolannya, tapi ke salah satu cowok yg gue ceritain td itu, yg pake baju biru grs abu2.. daann awkwardnya lagi, yg pertama kali ngeliat tuh cowok manis and cool(tapi ga se-cool sensen) itu GUE. aneh gasih? apa kebetulan?
Kita liat sih cowok itu lg menyendiri. Dia gak ikut gabung ama teman2nya. apa gue bilang. Berarti yg pake gamis itu bkn pacarnya. Tapi kok pas di kereta kayak yg pacaran yaaa?hmmm
Cowok berkaus biru bergrs abu2 itu pun menyadari kberadaan kita. Dia sempet ngelirik ke arah kita. Lagi lagi kita saling natap, lalu ketawa. Wkwk=))
Kita jalan trus tuh. Sampe dluar grbang, gue sempet ngeliat cowok td lg. Dan skrg, dia breng salah satu cewek dr gerombolannya itu.
Kita makin bingung lah yaaaa. Sebenernya tuh anak pacaran ama yg mana? hahahaha
Yups. Kita balik ke sta kota buat beli tiket duluan. Untung aja duluan dan udh beli tiket buat pulang, kalau kagak antrian dr ujung sta loket yg ujung belah kanan ampe loket ujung belah kiri udah bikin kita mati berdiri kali disitu. Gilaak, antriannya udh kayak kereta.  Bener" daah. Hahaha
Udah tenang tuh dapet tiket pulang, kita masih punya waktu 2jam setengah an buat main2 di Kota Tua. Disana, ada pertunjukkan debus, yaudh kita nonton tuh di bawah panasnya teriknya matahari. Halah takut item amat sih emang udh item kan gue? wkwk
Bosen liat tuh debus, kita istirahat di taman sekitar situ. Eh lewat dah tuh dua orang bule cantik. Sahabat gue pd mau minta foto. Yague sih ngikut aja. Gue sama lisa ngikutin olip sama isna dr belakang. Isna sm olip udh ngejar tuh bule. Ampe di bule, tuh anak dua bilang, "excuse me. Mau minta picture, boleh?"
anjirr gue ngakak tuh bule pasang muka secengo cengonya muka orang cengo. Akhirnya dia bilang, "iam sorry, i jst wanna go home now" kata isna sm olip sih tuh bule ngomong gitu. Ya gue yg denger ngakak abislah. Mana tau tuh bule kalimat "mau minta picture, boleh?" Yaiyalaaahh jelas tuh bule kgk ngerti apa yg lo omongin issss. Untung gue ga ikut, memalukan pastiii hahahaha-_-
Oke, pulang dr kotu gue cuman bawa oleh" baju aja. Hehe hheee
kita lgsg ke sta. Kota. Kereta brgkt jam set.2 an siang hari.. eh pas gue cek di jalur 5, jam 1 an tuh kereta udah siap aja disitu. Daripada ketinggalan, kita lgsg nyari tempat duduk. Gerbong ke empat akhirnya jd pilihan kita.
Sempet ngebatin gue, "gerombolan itu mana yaaa? kok ga bareng?!"
eh akhirnya gue keceplosan di depan sahabat" gue. "Eh, gerombolan td manasih? kok ga breng kita lagi?"
Sahabat gue ada yg jwb, "eh iya yaaa. Mungkin di gerbong belakang kaliii. Liat aja nanti kalau udh nyampe sta. Karawang.."
Kereta pun melaju.. ci e lah hah
Gue lupa pas berhenti.di sta mana tuh yaa ada dua cowok yg masuk ke dalam kereta, berdiri ga jauh dr tempat kita duduk.
Lagilagiiii,  kita saling natap. Haha lucu dah pasti begini kalau ada cowok cakep. Zak-_-
Tinggi, bidang banget. Cocok buat jd abri. Pakai jam tangaaannnn aw haha dengan kaus pendek abu2nya simple, dan celana dibawah lutut dikit dan sandal jepit swallow warna hijau COOL nya ga hilang. Ditambah dengan brewokan! aissh brewokan brooo!
brewoknya kagak nyeremin, malah bikin itu kaka kaka tambah cool, keren gilaaaaa, cakep!!
Mungkin ada setengah jam itu kaka kaka berdiri.
kebetulan, kursi belakang gue sama olip kosong krn penumpangnya udh pd turun. Alhasil, itu dua kaka kaka yg gatau siapa namanya itu duduk pas dibelakang gue, waw! HAHAHA
Itu kaka yg brewokan dalam kesederhanaan nya, dia tetap cool. Gue sedikit ketawa sekaligus salut sama penampilan nya yg simple seperti itu.
Sepanjang perjalanan, gue ama sahabat gue itu merhatiin tuh kaka brewok yg Berkali kali kita liat dia selalu ngasih ke pengemis tunanetra. Dan ini bikin nambah kita salut sekaligus kagum.
Tampan, sederhana, dermawan. Yaaa kita ngeliatnya cuman senyum senyum ajasihh. Teman kaka brewok nya juga ikut ngasih cuman dia ga beberapa kali seperti yg dilakukan kaka brewok ituu. Hehehe
Stasiun demi stasiun telah terlewati. Paling lama berhenti itu di stasiun tambun. Lama banget-_- apalagi nunggu sensen(?) *EH
Terlalu ketinggian gila gue ngarep bisa deket doi-_- haha-__- haha-__-
penumpang yg naik juga makin banyak, huekkk..
Langsung ajadehya di sta. Karawang. "Eh woi, sta. Karawang nih? gerombolan itu mana?" celetuk gue. "Kayaknya ga bareng kita deh. Mungkin dia msh di sta. Kota kali. Kalaupun mereka bareng kita, pst mereka turun sekarang" kata sahabat2 gue.
Eh tapi, waktu kereta mau jalan pelan meninggalkan sta. Krw, gue liat dr jendela kereta cowok berkaus biru garis abu2!!
"eeh itu liaaattttt. Rombongan anak krw yg brgkt breng kita kn?
nah tuh yg paling blkg. *Nunjuk cowok berkaus biru bergrs abu2*"
Kata gue.
"Dih iya siah woooy. Brrti mereka di gerbong belakang!!" Seru shbt2 gue.
Lagi lagi untuk yg ke dua kalinya gue liat anak itu yg paling pertama. Dear God, apa ini kebetulan jga?
─Sta. Cikampek─
Kita semua siap2 buat turun tuh. Kirain gue sm anak anak itu dua kaka yg gatau siapa namanya bakal turun juga di cikampek. Taunya engga. Hmmmm sdngkn trkhr itu Purwakarta, berrti dia orng PWK!haha
Oke, cukup segini. Gue mau istirahat duluuuu. Doanya, semoga bisa di pertemukan kembali dengan dua orang itu (cowok berkaus biru brgrs Abu2 dan kaka yg brewokan ituu) =))
oh ya sensen, kapan aku bisa kenal denganmu ya?

SINOPSIS BIARKAN MENGALIR SEPERTI AIR

Alea, remaja enam belas tahun yang berulang tahun setiap bulan Januari tidak pernah berharap Tuhan mendatangkan sahabat seperti seriga...